Dalam ceramahnya, beliau mengatakan bahwa perbedaan adalah sesuatu yang indah, seperti taman bunga yang tertanam berbagai jenis bunga berwarna-warni. Hal ini diungkapkan, terkait adanya perbedaan dalam penetapan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan. Dikatakannya, bahwa semua penetapan ada dasarnya, namun intinya kita kembali kepada Al Quran dan Hadits. Yang salah adalah mereka yang tidak menjalankan ibadah puasa itu sendiri.
Lebih lanjut lagi, bahwa bulan Ramadhan merupakan urutan ke-9 dalam penanggalan hijriyah. Mengapa Allah Swt menempatkan pada urutan ini? Penceramah mengungkapkan bahwa Allah Swt menyukai angka yang ganjil. Beberapa contoh yang disampaikannya bahwa Allah menyukai angka ganjil dan angka 9 yang dapat dikatan angka sempurna, antara lain garis telapak tangan yang membentuk angka arab 81, jumlah tulang punggung, jumlah kita membaca syahadat dalam sehari, dan berbagai contoh lainnya.
Namun kesempurnaan yang diharapkan dalam bulan Ramadhan ini adalah, bahwa kita diharapkan dapat menjadi insan yang bertaqwa terutama setelah selepas bulan Ramadhan, menjadi manusia yang bersih dari dosa dan dapat tetap mempertahankannya.
Agar manusia bisa suci dari dosa, Ust. Indar memberikan dua tips, yaitu :
- Perbanyak istighfar;
- Tetap sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan. Allah Swt memberikan ujian dan cobaan kepada hambanya sesuai dengan tingkat kemampuannya. Untuk itu, kita jangan berburuk sangka kepada Allah Swt. Perbanyak doa, tingkatkan ibadah shalat, dan banyak istighfar merupakan kunci untuk menghadapi ujian dan cobaan tersebut.
Pesan lain yang disampaikan oleh Ust Indar adalah agar kita senantiasa mengingat kematian. Manfaatkanlah sisa umur kita dengan hal yang baik. Ingat mereka yang kita cintai yang kini telah tiada, ingat juga kepada mereka yang pernah kita sakiti, dan jangan lupa untuk senantiasa memohon ridho dari orang tua kita, karena sesungguhnya ridho Allah Swt adalah ridho dari orang tua kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar